Rabu, 06 Mei 2020
NIM : T01.19.0033
Tugas : Ekonomi Manajerial
Kenapa
mempelajari mengenai biaya sangat penting bagi seorang manajer ataupun dalam
ilmu ekonomi manajerial? Ada beberapa alasan yang mendasar untuk pertanyaan
tersebut, yang pertama adalah Keputusan
Manajerial memerlukan perbandingan antara biaya dan manfaat.
Yang kedua biaya mencerminkan efisiensi manajerial. Maka, dalam konsep biaya
penggunaannya dihitung dalam nilai ekonomi. Sedangkan dalam konsep produksi,
penggunaannya dihitung dalam nilai phisik. Dan yang ketiga adalah biaya dalam
produksi menentukan pricing.
A.
Pengertian
Biaya Produksi
Biaya produksi
adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh produsen yang berkaitan dengan
kegiatan menghasilkan produk (produksi) yang didalamnya terdapat komponen atau
unsur biaya baik itu biaya langsung maupun tidak langsung seperti biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, dan lain
sebagainya.
Biaya produksi merupakanjumlah kompensasi yang diterima
oleh pemilik factor-factor produksi yang dipergunakan dalam proses produksi bersangkutan.
Walaupun secara umum biaya produksi dimaksudkan sebagai kompensasi yang
diterima oleh para pemilik faktor-faktor produksi, namun di dalam analisis
ekonomi, ia diklasifikasikan dalam beberapa golongan sesuai dengan tujuan
spesifik dari analisis yang dikerjakan. Dalam jangka panjang yaitu suatu
periode dimana seluruh faktor-faktor produksi dapat diubah-ubah besar dan
jumlahnya, artinya tidak ada lagi faktor-faktor produksi yang bersifat tetap.
B.
Jenis-Jenis
Biaya Produksi
Berdasarkan
definisi dan penjelasan - penjelasan tentang biaya produksi diatas, secara
spesifik, biaya produksi terbagi menjadi beberapa bagian. Jenis - jenis biaya
produksi tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Cost dan Expense
a. Cost
/ biaya (dalam arti luas) adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam
satuan uang yang telah terjadi atau yang potensial (kemungkinan) akan terjadi
untuk tujuan tertentu. Ada empat unsur pokok dalam definisi tersebut:
1) Biaya
merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2) Diukur
dalam satuan uang
3) Yang
telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4) Pengorbanan
tersebut untuk tujuan tertentu
b. Expenses
merupakan biaya yang telah habis pakai (expired
cost) yang dapat dikurangkan dari pendapatan. Seluruh expense adalah cost namun tidak semua cost adalah expense. Pengorbanan untuk membayar arus listrik yang telah dipakai
adalah expense. Sedangkan pengorbanan
untuk membeli peralatan listrik adalah cost.
2.
Biaya
Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung (direct cost) merupakan biaya yang
terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus
dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja.
3.
Biaya
Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung (indirect cost), merupakan biaya yang
terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya
dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
4.
Biaya
Relevan (Relevant Cost)
Biaya Relevan (Relevant Cost) adalah biaya yang secara
aktual mempengaruhi setiap kegiatan atau keputusan (produksi). Biaya Relevan
lebih bersifat keputusan saat ini untuk proyeksi manfaat ke depan, bukan
bersifat keputusan historis.
5.
Biaya
Histori
Biaya histori adalah
biaya yang dikeluarkan perusahaan pada waktu membelifaktor produksi (input). Kalau input itu disimpan dan
baru di kemudian haridigunakan dalam proses produksi, maka biaya historis
adalah sama dengan padawaktu faktor produksi itu dibeli. Hal itu berbeda dengan
biaya kesempatandimana biaya kesempatan diperhitungkan pada waktu input
digunakan dalam proses produksi.
6.
Biaya
Kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) adalah biaya yang
timbul akibat memilih keputusan tertentu. Atau dapat diartikan sebagai nilai
dari sumber-sumber ekonomi dalam penggunaan alternatif yang paling baik.
Sumber-sumber ekonomi termasuk faktor produksi, misalnya bahan kayu, tenaga
kerja, dapat digunakan secara alternatif. Apabila kayu tersebut telah digunakan
untuk menghasilkan sesuatu barang maka ada kesempatan yang hilang untuk
menghasilkan barang lain dengan kayu tersebut. Nilai kesempatan yang hilang ini
merupakan biaya kesempatan. Biaya kesempatan tercermin dari harga faktor
produksi tersebut di pasar. Biaya ini dapat diketahui dengan
membandingkan antara:
a.
Biaya Ekonomi (Economic Cost) dan Biaya Akuntansi (Accounting Cost)
b.
Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit
7.
Biaya
Eksplisit (Eksplisit Cost) dan Biaya
Implisit (Implisit Cost)
a.
Biaya Eksplisit adalah biaya yang diukur
dengan bukti keluarnya kas. Misalnya pengeluaran untuk membeli bahan baku untuk
produksi, untuk membayar tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan produksi
dan sebagainya.
b.
Biaya Implisit adalah biaya non kas yang
diukur melalui konsep biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya implisit juga
dapat diartikan sebagai nilai dari input yang dimiliki perusahaan yang
digunakan dalam proses produksi, tetapi tidak sebagai pengeluaran nyata yang
dikeluarkan perusahaan.
c.
Biaya implisit yang berkaitan dengan
setiap keputusan jauh lebih sulit untuk dihitung. Biaya-biaya ini tidak
melibatkan pengeluaran kas dan karena itu sering diabaikan dalam analisis
keputusan. Karena pembayaran kas tidak dilakukan untuk biaya implisit, konsep
biaya kesempatan harus digunakan untuk mengukurnya.
Contoh:
1)
Cost
of capital dari equity bersifat
implisit cost.
2)
Cost
of capital dari debt bersifat
eksplisit cost.
8.
Biaya
Inkremental
Biaya Inkremental adalah
akumulasi atas variasi biaya pada variasi keputusan manajerial yang bersifat
jangka panjang. Biaya inkremental diukur dengan melihat adanya perubahan biaya
total. Dengan demikian biaya incremental bisa berupa biaya tetap atau biaya
variabel atau kedua-duanya. Biaya inkremental sebagai biaya yang bervariasi di
antara keputusan adalah serupa dengan konsep marginal, yang diperkenalkan
sebagai komponen kunci dalam proses optimisasi. Perbedaan utamanya adalah bahwa
biaya marginal selalu didefinisikan dalam bentuk perubahan uniter dalam
keluaran. Konsep biaya inkremental cukup jauh lebih luas, yang mengarahkan
bukan hanya konsep biaya marginal, tetapi juga variasi biaya yang timbul dari aspek
dalam masalah keputusan. Konsep biaya inkremental berarti bahwa biaya tetap
yang tidak akan dipengaruhi oleh sebuah keputusan adalah tidak relevan dan
sebaiknya tidak dimasukkan dalam analisis. Biaya ini menghasilkan:
a.
Biaya Relevan Yaitu biaya yang masih
dapat dipengaruhi oleh keputusan manajerial tertentu.
b.
Biaya Irrelevan (biaya hangus/sunk cost) Yaitu biaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh keputusan manajerial tertentu.
9.
Biaya
Marginal
Biaya Marginal adalah
biaya yang timbul akibat menambah output produksi Biaya ini bersifat uniter.
Diukur pada titik waktu tertentu. Cenderung bersifat jangka pendek.
10.
Biaya
Tetap
Biaya Tetap adalah biaya
yang tidak terpengaruh oleh kuantitas output produksi. Misalnya biaya penyusutan mesin. Biaya penyusutan ini tidak
tergantung apakah mesin digunakan pada kapasitas penuh, stengah kapasitas atau
bahkan tidak digunakan, biaya tetap harus dikeluarkan sebesar penyusutan yang
ditetapkan per tahunnya. Biaya tetap per unit poduksi cenderung menurun (ini
digunakan untuk mengukur skala ekonomi jangka panjang).
11.
Biaya
Variabel
Biaya Variabel adalah biaya yang
dipengaruhi oleh output produksi. Misalnya biaya bahan untuk menghasilkan
suatu produk. Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka semakin banyak banyak
bahan yang digunakan sehingga biayanya lebih besar. Hubungannya searah
(korelasi positif). Biaya variable per unit produksi cenderung tetap (ini
digunakan untuk mengukur skala ekonomi jangka panjang).
Rumus fungsi sebagai berikut: TC = TFC + TVC
Fungsi
biaya di atas perlu diderivasi menjadi:
Biaya
rata-rata (Average cost):
Average
Fixed Cost (AFC)
Average
Variable Cost (AVC)
Average
Total Cost (ATC)
Biaya
marginal (Marginal cost) (MC)
Elastisitas
Biaya (EC)
Dimana:
AFC
= TFC/Q
AVC
= TVC/Q
ATC
= TC/Q = AFC + AVC
MC = DTC/DQ = DTVC/DQ
EC
= (DTC/Q) (TC/Q)
2.
Biaya
Pengorbanan
Biaya pengorbanan
adalah biaya yang timbul karena mengorbankan kesempatan terentu. Dalam praktek
biaya ini tidak pernah dibayarkan. Contoh seorang pemilik perusahaan yang
bekerja untuk perusahaannya sendiri.
3.
Biaya
sebenarnya (real cost)
Biaya sebenarnya (real cost) adalah biaya yang benar-benar
dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misal, biaya upah dan gaji,
biaya bahan baku dan sebagainya.
4.
Jangka
Waktu Biaya
a.
Jangka Pendek
Periode dimana input
produksi bersifat tetap. Orientasinya untuk keputusan operasi sehari-hari.
Terkait dengan marginal cost.
b.
Jangka Panjang
Periode dimana input produksi
berubah. Orientasinya untuk perencanaan jangka panjang. Terkait dengan
inkremental cost.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)